Senin, 11 Desember 2017

TASAWUF JAMAN NOW


Nama   : Moh Anis
Prodi   : Perbankan Syari’ah (PBS)
Kelas   : B
TASAWUF JAMAN NOW
Di kehidupan modern ini sudah banyak orang yang sudah mengabaikan tasawuf terutama para pemuda dan pemudi, padahal mereka sudah mengetahui bahwa tasuwuf merupakan suatu cabang ilmu yang mana bisa membuat para pengamalnya lebih mengenal dan mendekatkan diri kepada Allah. Perbandingannya tasawuf seperti sebuah jembatan yang tersambung dari Makhluk kepada sang Kholiq. Oleh sebab itu orang yang bertasawuf (sufi) lebih mudah untuk mengenal dan mendekatkan diri kepada Allah dengan adanya jembatan (tasawuf) tersebut.
Kebanyakan orang zaman sekarang terutama kalangan pemuda dan pemudi lebih cinta kehidupan didunia daripada kehidupan akhirat. Contoh sederhananya orang sekarang lebih cinta memegang HP dan membaca media sosial (WA, FB, IG dan lainnya) dari pada memegang dan membaca Al-Qur’an. Mereka tidak sadar bahwa mereka merupakan Kandidat CALEQ (Calon Lebbhu Qobhur) tanpa harus mendaftar, artinya semua orang pasti akan mengalami mati, sehingga apabila seseorang sudah ingat mati maka besar kemungkinan akan menggunakan waktunya untuk melakukan hal-hal yang positif dan amal-amal kebaikan.
Ajaran tasawuf yang banyak beredar diantaranya tasawuf akhlaqi, tasawuf falsafi dan tasawuf irfani yang di dalamnya terdapat perbedaan pendapat ulama’.  Walaupun terdapat perbedaan pendapat bukan jadi permasalah dalam menjalankan/mengamalkan tasawuf akan tetapi perbedaan tersebut merupakan suatu rahmat bagi umat islam semua. Sesuai dengan sabda Rasulullah : Ikhtilafu ummati rahmatun (perbedaan umatku adalah rahmat), maksudnya apabila ada perbedaan pendapat dari ulama’ kita bebas mengikuti yang mana yang kita yang kita yakini dengan syarat harus tahu imamnya yang berpendapat.
Keberadaan tasawuf semakin langka disebabkan sedikit orang yang mau mempelajari dan mengamalkan ilmu tersebut. Bahkan bisa dikatakan Wujuduhu kaadamihi (adanya tasawuf seperti tidak ada). Banyak orang beribadah kepada Allah tidak menggunakan ilmu tasawuf, akibatnya beribadah tidak ikhlas karena ibadah karena Allah. Akan tetapi ibadah untuk dipamerkan (Riya’) pada orang lain agar di katakan alim, rajin beribadah, dermawan dan lainnya. Setiap kali bersedekah, membantu orang, baca Al-Qur’an di foto untuk di upload ke media sosial dibuat status agar semua orang tahu bahwa lagi berbuat kebaikan.
Sekarang sudah akhir zaman, jadi tidak heran semua kejadian-kejadian tersebut terjadi. Lebih parahnya lagi semua hal bisa dikendalikan dengan uang, artinya siapa yang punya uang banyak itulah yang berkuasa. Contoh kecilnya : si A mencuri sepeda motor di parkiran pasar yang diketahui oleh si B, awalnya si B akan melaporkan kejadian itu pada satpam yang berjaga, tetapi dijegat oleh si A dan memberi si B uang untuk tutup mulut, akhirnya si B tidak jadi yang mau bilang sama satpam cuma gara-gara uang. sebagian besar orang bisa dikatakan sudah terpengaruh sama hal-hal yang negatif zaman ini, termasuk juga para pemuda yang menganggap dirinya Kids jaman now. Cuma orang-orang yang benar-benar bertaqwa yang bisa melawan kerusakan zaman ini.  
Sebenarnya pelajaran tasawuf sudah disuguhkan mulai dari pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sampai ke jenjang perguruan tinggi. Akan tetapi penerapannya masih minim disebabkan oleh pergaulan dan keadaan lingkungan yang tidak mendukung. Oleh sebab itu kita harus pandai mengendalikan hawa nafsu, karena hawa nafsu merupakan salah satu musuh terbesar manusia. Sehingga apabila hawa nafsu sudah bisa ditaklukkkan besar kemungkinan tasawuf dan pelajaran agama akan terlaksana dengan baik dan bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Kita semua selaku hamba Allah cuma bisa berusaha dan berdoa, sedangkan hasilnya pasrahkan kepada Allah. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar