Nama : Moh Anis
Prodi : Perbankan Syari’ah
(PBS)
Kelas : B
TASAWUF
JAMAN NOW
Di kehidupan modern ini sudah banyak orang yang sudah mengabaikan
tasawuf terutama para pemuda dan pemudi, padahal mereka sudah mengetahui bahwa
tasuwuf merupakan suatu cabang ilmu yang mana bisa membuat para pengamalnya
lebih mengenal dan mendekatkan diri kepada Allah. Perbandingannya tasawuf
seperti sebuah jembatan yang tersambung dari Makhluk kepada sang Kholiq. Oleh
sebab itu orang yang bertasawuf (sufi) lebih mudah untuk mengenal dan
mendekatkan diri kepada Allah dengan adanya jembatan (tasawuf) tersebut.
Kebanyakan orang zaman sekarang terutama kalangan pemuda dan pemudi
lebih cinta kehidupan didunia daripada kehidupan akhirat. Contoh sederhananya orang
sekarang lebih cinta memegang HP dan membaca media sosial (WA, FB, IG dan
lainnya) dari pada memegang dan membaca Al-Qur’an. Mereka tidak sadar bahwa
mereka merupakan Kandidat CALEQ (Calon Lebbhu Qobhur) tanpa harus
mendaftar, artinya semua orang pasti akan mengalami mati, sehingga apabila
seseorang sudah ingat mati maka besar kemungkinan akan menggunakan waktunya
untuk melakukan hal-hal yang positif dan amal-amal kebaikan.
Ajaran tasawuf yang banyak beredar diantaranya tasawuf akhlaqi,
tasawuf falsafi dan tasawuf irfani yang di dalamnya terdapat perbedaan pendapat
ulama’. Walaupun terdapat perbedaan
pendapat bukan jadi permasalah dalam menjalankan/mengamalkan tasawuf akan
tetapi perbedaan tersebut merupakan suatu rahmat bagi umat islam semua. Sesuai
dengan sabda Rasulullah : Ikhtilafu ummati rahmatun (perbedaan umatku
adalah rahmat), maksudnya apabila ada perbedaan pendapat dari ulama’ kita bebas
mengikuti yang mana yang kita yang kita yakini dengan syarat harus tahu imamnya
yang berpendapat.
Keberadaan tasawuf semakin langka disebabkan sedikit orang yang mau
mempelajari dan mengamalkan ilmu tersebut. Bahkan bisa dikatakan Wujuduhu
kaadamihi (adanya tasawuf seperti tidak ada). Banyak orang beribadah kepada
Allah tidak menggunakan ilmu tasawuf, akibatnya beribadah tidak ikhlas karena
ibadah karena Allah. Akan tetapi ibadah untuk dipamerkan (Riya’) pada
orang lain agar di katakan alim, rajin beribadah, dermawan dan lainnya. Setiap
kali bersedekah, membantu orang, baca Al-Qur’an di foto untuk di upload ke
media sosial dibuat status agar semua orang tahu bahwa lagi berbuat kebaikan.
Sekarang sudah akhir zaman, jadi tidak heran semua
kejadian-kejadian tersebut terjadi. Lebih parahnya lagi semua hal bisa
dikendalikan dengan uang, artinya siapa yang punya uang banyak itulah yang
berkuasa. Contoh kecilnya : si A mencuri sepeda motor di parkiran pasar yang
diketahui oleh si B, awalnya si B akan melaporkan kejadian itu pada satpam yang
berjaga, tetapi dijegat oleh si A dan memberi si B uang untuk tutup mulut, akhirnya
si B tidak jadi yang mau bilang sama satpam cuma gara-gara uang. sebagian besar
orang bisa dikatakan sudah terpengaruh sama hal-hal yang negatif zaman ini,
termasuk juga para pemuda yang menganggap dirinya Kids jaman now. Cuma orang-orang
yang benar-benar bertaqwa yang bisa melawan kerusakan zaman ini.
Sebenarnya pelajaran tasawuf sudah disuguhkan mulai dari pendidikan
Anak Usia Dini (PAUD) sampai ke jenjang perguruan tinggi. Akan tetapi
penerapannya masih minim disebabkan oleh pergaulan dan keadaan lingkungan yang
tidak mendukung. Oleh sebab itu kita harus pandai mengendalikan hawa nafsu,
karena hawa nafsu merupakan salah satu musuh terbesar manusia. Sehingga apabila
hawa nafsu sudah bisa ditaklukkkan besar kemungkinan tasawuf dan pelajaran
agama akan terlaksana dengan baik dan bisa diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari. Kita semua selaku hamba Allah cuma bisa berusaha dan berdoa,
sedangkan hasilnya pasrahkan kepada Allah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar