Nama: Dewi Zulvia Afqoni
Prodi: PBS
Kelas: B
MENIPISNYA
AKHLAK DI BALIK MARAKNYA PENDIDIKAN
Dengan seiringnya waktu, jaman mulai
mengalami kemunduran terutama akhlak, yang pada umumnya sedang meraja lela di
kalangan remaja maupun anak-anak. Akhlak merupakan salah satu watak atau
perilaku pada diri seseoarang yang harus di tata dengan baik sejak usia dini. Karena
akhlak sangatlah penting bagi kita demi solidaritas antar sesama terutama dalam
pendidikan. Kita sebagagai generasi bangsa harus kokoh dan harus maju dalam
dunia pendidikan. Jika niat kita hanya
sekolah pulang dan pergi tanpa mau
tau tentang pelajaran yang diberikan guru kepada kita, apa yang di
harapkan bangsa dari kita, masa depan ada di tangan kita semua. Guru merupakan orang tua kedua kita setelah di rumah. Bahakan guru
selalu tak luput membimbing siswanya untuk berakhlaqul karimah. Orang
tua mana yang tidak menginginkan anaknya memiliki akhlak dan moral yang baik,
tentu saja hal itu keinginan setiap para orang tua. Bahkan dari kecil beliau
mendidik dan mengajarinya bagaimana berperilaku
yang baik dengan mengajarkan
pendidikan yang diselipkan ajaran sopan santun.
Dengan
maraknya pendidikan, akhlak bukanlah semakin baik malah sebaliknya akhlak
semakin menipis. Ilmu pendidikan sekarang marak, bahkan kita sangat di mudahkan
dalam memperoleh ilmu baik itu dari internet, buku, dll. Tetapi seakan-akan ilmu
tidak berguna dan tidak begitu di pedulikan. Sehingga banyak para remaja
bertindak anarkis seakan akan mereka seperti orang yang tidak berpendidikan.
Seperti halnya tawuran yang banyak terjadi di kalangan terutama pelajar yang hingga menewaskan beberapa pelajar yang
terlibat. Walaupun terkadang ada yang sudah di tangkap oleh
aparat yang bertugas bermaksud memberi efek jera, tetapi bagi mereka tidak,
tentu saja mereka mengulangi kembali tindakan buruknya. Jika tindakan yang
buruk tetap saja kita lakukan apalah bedanya kita sama dengan orang yang tidak
berpendidikan dan apa gunanya kita menempuh pendidikan ke jenjang yang lebih
tinggi. Tidak ada untungnya jika kita bertindak hal-hal yang buruk apa lagi sampai merugikan orang
lain, mungkin
jika kita melakukan hal-hal positif akan lebih
menguntungkan bagi diri sendiri.
Sungguh sangat menyedihkan dengan berkembangnya teknologi-teknologi canggih yang semakin
hari semakin berkembang dengan pesat, tetapi masih saja kita salah menggunakannya.
Bahkan dunia pendidikan yang sangat banyak dan wawasan ilmu yang sangat luas, kita bisa peroleh ilmu pengetahuan dari
manapun. Entah kenapa akhlak pada diri seseorang terutama pada
pelajar, anak-anak bahkan dewasa pun mulai luntur. Kemungkinan besar, rusaknya akhlak seseorang bisa disebabkan dari pergaulan, baik itu teman
maupun lingkungan. Jika orang-orang di sekitar lingkungan kita sudah memiliki
tingkah atau perilaku yang tidak baik tentu saja kita akan mengikuti pola hidup
mereka. Perubahan moral sangatlah
nampak dengan adanya globalisasi yang akhirnya megubah pola pikir anak. Seolah- olah kita tak mau melihat ke depan, apa yang harus
kita fikirkan demi masa depan
kita. Kesuksesan seseorang berawal dari akhlak dan moral
yang baik. Bagaimana kita mau meraih
kesuksesan jika akhlak kita belum sepenuhnya baik. Karakter akan berjalan dengan baik apa bila
ada teladan yang baik pula, pendidikan bisa mengubah martabat dan juga bisa
mengangkat derajat seseorang.
Sekarang
negara indonesia sedang gencar-gencarnya membentuk atau mendidik karakter-karakter
bangsa yang berkualitas. Kita sebagai warga negara indonesia yang mempunyai akal budi yang
baik harus pinter-pinter bisa
memanfaatkan kesempatan atau peluang yang telah di fasilitasi.
Gunakanlah ilmu yang telah kita peroleh sebaik mungkin. Mari kita bersama-sama
membangun kualitas diri dengan pendidikan yang mumpuni. Terutama akhlak
dan moral kita tentunya juga harus di aplikasikan dalam kehidupan kita. Jangan
semena-mena
berperilaku semaunya sendiri, lawan nafsu yang mendorong kita
menuju sifat ke negatifan. Memang
setiap manusia memiliki
nafsu untuk melakukan sesuatu, baik
itu bersifat baik maupun buruk dan juga tak luput dari ke egoan yang
membenak dalam hati kita. Tetapi kita sebagai manusia
yang beriman harus bisa mengontrol nafsu, lawan perasaan buruk yang
timbul dari dalam hati kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar