Minggu, 10 Desember 2017

MENIPISNYA AKHLAK DI BALIK MARAKNYA PENDIDIKAN



Nama: Dewi Zulvia Afqoni
Prodi: PBS
Kelas: B

MENIPISNYA AKHLAK DI BALIK MARAKNYA PENDIDIKAN

Dengan seiringnya waktu, jaman mulai mengalami kemunduran terutama akhlak, yang pada umumnya sedang meraja lela di kalangan remaja maupun anak-anak. Akhlak merupakan salah satu watak atau perilaku pada diri seseoarang yang harus di tata dengan baik sejak usia dini. Karena akhlak sangatlah penting bagi kita demi solidaritas antar sesama terutama dalam pendidikan. Kita sebagagai generasi bangsa harus kokoh dan harus maju dalam dunia pendidikan. Jika niat kita hanya sekolah pulang dan pergi tanpa mau tau tentang pelajaran yang diberikan guru kepada kita, apa yang di harapkan bangsa dari kita, masa depan ada di tangan kita semua. Guru merupakan orang tua kedua kita setelah di rumah. Bahakan guru selalu tak luput membimbing siswanya untuk berakhlaqul karimah. Orang tua mana yang tidak menginginkan anaknya memiliki akhlak dan moral yang baik, tentu saja hal itu keinginan setiap para orang tua. Bahkan dari kecil beliau mendidik dan mengajarinya bagaimana berperilaku yang baik dengan mengajarkan pendidikan yang diselipkan ajaran sopan santun.
Dengan maraknya pendidikan, akhlak bukanlah semakin baik malah sebaliknya akhlak semakin menipis. Ilmu pendidikan sekarang marak, bahkan kita sangat di mudahkan dalam memperoleh ilmu baik itu dari internet, buku, dll. Tetapi seakan-akan ilmu tidak berguna dan tidak begitu di pedulikan. Sehingga banyak para remaja bertindak anarkis seakan akan mereka seperti orang yang tidak berpendidikan. Seperti halnya tawuran yang banyak terjadi di kalangan terutama pelajar yang hingga menewaskan beberapa pelajar yang terlibat. Walaupun terkadang ada yang sudah di tangkap oleh aparat yang bertugas bermaksud memberi efek jera, tetapi bagi mereka tidak, tentu saja mereka mengulangi kembali tindakan buruknya. Jika tindakan yang buruk tetap saja kita lakukan apalah bedanya kita sama dengan orang yang tidak berpendidikan dan apa gunanya kita menempuh pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Tidak ada untungnya jika kita bertindak hal-hal yang buruk apa lagi sampai merugikan orang lain, mungkin jika kita melakukan hal-hal positif akan lebih menguntungkan bagi diri sendiri.
Sungguh sangat menyedihkan dengan berkembangnya teknologi-teknologi canggih yang semakin hari semakin berkembang dengan pesat, tetapi masih saja kita salah menggunakannya. Bahkan  dunia pendidikan yang sangat banyak dan wawasan ilmu yang sangat luas, kita bisa peroleh ilmu pengetahuan dari manapun. Entah kenapa akhlak pada diri seseorang terutama pada pelajar, anak-anak bahkan dewasa pun mulai luntur. Kemungkinan besar, rusaknya akhlak seseorang bisa disebabkan dari pergaulan, baik itu teman maupun lingkungan. Jika orang-orang di sekitar lingkungan kita sudah memiliki tingkah atau perilaku yang tidak baik tentu saja kita akan mengikuti pola hidup mereka. Perubahan moral sangatlah nampak dengan adanya globalisasi yang akhirnya megubah pola pikir anak. Seolah- olah kita tak mau melihat ke depan, apa yang harus kita fikirkan demi masa depan kita. Kesuksesan seseorang berawal dari akhlak dan moral yang baik. Bagaimana kita mau meraih kesuksesan jika akhlak kita belum sepenuhnya baik. Karakter akan berjalan dengan baik apa bila ada teladan yang baik pula, pendidikan bisa mengubah martabat dan juga bisa mengangkat derajat seseorang.
            Sekarang negara indonesia sedang gencar-gencarnya membentuk atau mendidik karakter-karakter bangsa yang berkualitas. Kita sebagai warga negara indonesia yang mempunyai akal budi yang baik harus pinter-pinter bisa memanfaatkan kesempatan atau peluang yang telah di fasilitasi. Gunakanlah ilmu yang telah kita peroleh sebaik mungkin. Mari kita bersama-sama membangun kualitas diri dengan pendidikan yang mumpuni. Terutama akhlak dan moral kita tentunya juga harus di aplikasikan dalam kehidupan kita. Jangan semena-mena berperilaku semaunya sendiri, lawan nafsu yang mendorong kita menuju sifat ke negatifan. Memang setiap manusia memiliki nafsu untuk melakukan sesuatu, baik itu bersifat baik maupun buruk dan juga tak luput dari ke egoan yang membenak dalam hati kita. Tetapi kita sebagai manusia yang beriman harus bisa mengontrol nafsu, lawan perasaan buruk yang timbul dari dalam hati kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar