Nama : Fatimatus Zahroh
Prodi :
Perbankan Syari’ah
Kelas : PBS ( B
)
HUBUNGAN
TASAWUF DENGAN ILMU JIWA (TRANSPERSONAL PSIKOLOGI)
Dalam kehidupan
sehari-hari orang banyak mengaitkan tasawuf dengan unsur kejiwaan yang terdapat
dalam diri manusi. Kejiwaan disini adalah jiwa seorang muslim, dimana kajian
tasawuf disini tidak dapat lepas dari kajian tentang kejiwaan manusia. Artinya
pembahasan tasawuf disini sangat berhubungan erat dengan kejiwaan badan manusia,
kenapa demikian? Karena hal tersebut sangat berpengaruh antara perilaku manusia
dengan dorongan yang dimunculkan dalam jiwanya, sehingga perbuatan itu dapat
terjadi misalnya perbuatan seseorang itu tergolong baik atau tidak. Jika
perbuatan atau sikapnya seseorang baik terhadap orang lain maka orang tersebut
tergolong orang yang mempunyai akhlak baik, sedangkan apabila orang tersebut
berperilaku tidak baik terhadap orang lain maka orang tersebut tergolong orang
yang mempunyai akhlak tidak baik. Perlu diketahui bahwasannya akhlak dan sifat
seseorang tergantung pada jiwa yang menguasainya, artinya apabila yang berkuasa
dalam tubuhnya adalah nafsu-nafsu hewani maka yang tampak dalam perilakunya
adalah perilaku hewani sedangkan apabila yang berkuasa nafsu-nafsu insani maka
yang akan tampak dalam perilakunya adalah
perilaku insani.
Kejiwaan
yang terdapat dalam diri manusia sangat penting, maka kita sebagai manusia
apabila melakukan sesuatu harus niat
terlebih dahulu agar sesuatu yang telah kita lakukan bernilai positif. Bukan Cuma
kejiwaan yang perlu dijaga akan tetapi jasmani harus kita jaga pula, dimana ada
rohani pasti ada jasmani kenapa demikian? Karena unsur rohani sangat
membutuhkan unsur jasmani dalam melaksanakan kewajibannya beribadah kepada
Allah SWT. Seseorang tidak akan mungkin sampai kepada Allah SWT. dengan beramal
baik dan sempurna selama jasmaninya tidak sehat makannya dari itu kita sebagai
manusia harus menjaga kesehatan jasmani karena kehidupan jasmani yang sehat
merupakan jalan pada kehidupan rohani yang baik. Perlu diketahui pula bahwasannya
kejiwaan itu sangat erat hubungannya dengan yang namanya mental, dimana mental
adalah seluruh yang terdapat dalam jiwa baik itu berupa emosi, sikap ataupun
semacamnya. Ya namanya mental pasti ada yang kuat dan adapula yang tidak kuat
atau lemah. Mental yang kuat adalah diya yang berani dalam setiap hal selagi
hal itu tidak melampui batas keagamaan, biasanya orang yang kuat mentalnya
dalah orang tangguh, percaya diri dan tentunya dekat kepada Tuhannya(Allah
SWT). Sedangkan orang yang tidak kuat atau lemah mentalnya iyalah diya yang
takut atau tidak berani dalam menghadapi suatu hal, biasanya orang yang lemah
mentalnya adalah orang yang kurang percaya diri terhadap dirinya serta tidak
mau tau dengan apa yang sedang terjadi disekelilingnya. Perlu diketahui
bahwasannya terdapat mental yang sehat dan juga terdapat mental yang kurang
sehat, dimana orang yang mempunyai mental yang sehat disini adalah orang yang
mampu merasakan kebahagiaan dalam hidupnya karena dapat merasakan bahwa dirinya
itu berharga, berguna serta dapat menggali potensi yang terdapat dalam dirinya
dengan cara membawa kebahagiaan untuk dirinya dan orang lain. Biasanya orang
yang sehat mentalnya selalu bersikap rendah diri, tidak sombong, menghargai
orang lain dan percaya terhadap dirinya sendiri. Adapun mental yang kurang
sehat sangat luas mulai dari yang ringan sampai yang berat, biasanya orang yang
kurang sehat mentalnya selalu merasa terganggu akan perasaan, fikiran, kelakuan
dan kesehatannya.
Berbagai penyakit akan timbul pada diri
manusia yang tidak tenang hatinya, yaitu hati yang jauh dari Tuhannya, makannya
dari itu upaya agar terhindar dari berbagai penyakit yang tidak baik ialah
harus mendekatkan diri kepada Allah SWT. Banyak berdzikir, bersolawat serta
berperilaku baik terhadap sesama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar