Rabu, 20 Desember 2017

Cinta Sejati dan Abadi itu Allah



Nama   : FAIRUZ SYAVIA
Prodi    : Perbankan Syari’ah
Kelas   : B
Cinta Sejati dan Abadi itu Allah

Cinta adalah perasaan yang timbul dan fitrah dari Allah atas seluruh makhluknya. Cinta sangatlah suci dan hanya ada pada diri seseorang yang mengerti bahwa cinta itu memang suci. Ada berbagai macam cinta yang ada dibumi, baik cinta kepada orang tua maupun cinta kepada sesama manusianya. Namun tidak ada cinta yang sejati dan abadi kecuali cinta kepada Allah sang Maha Pencipta. Pada dasarnya cinta itu baik, akan tetapi banyak dari manusia salah mengartikan sebuah cinta dan menyalahgunakan kata cinta. Sehingga penyalahgunaan kata cinta bisa menimbulkan dampak negatif yang merugikan diri sendiri maupun orang lain. Padahal jika kita belajar lebih mendalam lagi tentang cinta dalam islam, cinta akan menuntun kita dalam kebaikan yang akan membuat kita sukses dunia akhirat.
 Salah satu ilmu yang mengajarkan karakter cinta adalah tasawuf. Didalam ajaran tasawuf para sufi hanya mencintai segala sesuatu karena Allah dan menggangtungkan seluruh hidupnya hanya kepada Allah.  Disinilah arti cinta yang sesungguhnya. Para sufi mencintai Allah dengan ketulusan hatinya. Tidak ada keinginan yang diharapkan kecuali menjadi manusia yang dicintai juga oleh Allah dan keinginan untuk bertemu dengan Allah di akhirat nanti. Maka dari itu kita sebagai manusia masih harus banyak belajar tentang ilmu-ilmu yang berkaitan dengan Allah. Bukankah kita harus banyak mengambil pelajaran tentang cinta kepada Allah? Apa yang kita inginkan didunia ini selain ridho dari Allah? Tentu saja ujung dari keinginan kita selama hidup adalah bertemu dengan Allah disurga.
Entah kenapa banyak pemuda-pemudi jaman sekarang yang mengaitkan kata cinta sebagai senjata agar bisa mendapatkan keinginan yang sia-sia. Di era modern ini pemuda-pemudi mengumbar kata cinta sebagai pasangan kekasih. Padahal jika ada seseorang yang mengucapkan cinta dan dengan itu bisa membuat kita semakin jauh dari Allah, maka itu bukanlah cinta. Sehingga buah dari cinta tersebut adalah kemaksiatan, bisajadi hal yang tidak diingikan terjadi dan membuat perbuatan kejahatan selanjutnya seperti pembunuhan dan sebagainya. Kita bisa menghindari hal tersebut dengan cara tidak berpacaran melainkan menikah saja. Banyak juga kegiatan positif yang masih bisa dilakukan dimasa muda. Cinta yang hanya diucapkan dengan lisan tidak ada artinya jika tak ada pembuktian dengan tindakan. Pembuktian tersebut yakni pernikahan. Karena karakter cinta sendiri hampir sama dengan karaker iman yaitu, diyakini dalam hati, diucapkan dengan lisan, dan diamalkan dengan anggota badan. Ketiga karakter tersebut tidak bisa dipisahkan dan tidak bisa hanya dilakukan satu atau dua saja, karena ketiga karakter tersebut sudah satu kesatuan.
Sesungguhnya cinta yang benar adalah jika kita mencintai sesuatu dan hal tersebut membuat kita semakin dekat dengan Allah. Jika ada yang melebihi cinta kepada Allah, segeralah kurbankan cinta itu sehingga tak ada lagi cinta lain yang melebihi cinta kepada Allah. Cinta bisa timbul kapan saja dan dimana saja, karena pada dasarnya cinta pasti ada pada diri manusia. Akan tetapi kita harus tau kapan dan dimana kita bisa menggunakan cinta itu. Cinta yang sejati dan abadi itu adalah Allah, kita tidak akan kehilangan Allah sampai kapanpun. Berbeda dengan jika kita mencintai makhluk Allah, kita pasti suatu saat akan kehilangan sesuatu tersebut. Maka dari itu perbanyaklah pembuktian cinta kita kepada Allah agar kita kelak diakhirat ditempatkan dengan orang-orang yang dicintai juga oleh Allah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar