Nama : FAIRUZ SYAVIA
Prodi : Perbankan Syari’ah
Kelas : B
Cinta Sejati dan Abadi itu Allah
Cinta adalah perasaan yang timbul dan fitrah dari Allah atas
seluruh makhluknya. Cinta sangatlah suci dan hanya ada pada diri seseorang yang
mengerti bahwa cinta itu memang suci. Ada berbagai macam cinta yang ada dibumi,
baik cinta kepada orang tua maupun cinta kepada sesama manusianya. Namun tidak
ada cinta yang sejati dan abadi kecuali cinta kepada Allah sang Maha Pencipta. Pada
dasarnya cinta itu baik, akan tetapi banyak dari manusia salah mengartikan
sebuah cinta dan menyalahgunakan kata cinta. Sehingga penyalahgunaan kata cinta
bisa menimbulkan dampak negatif yang merugikan diri sendiri maupun orang lain. Padahal
jika kita belajar lebih mendalam lagi tentang cinta dalam islam, cinta akan
menuntun kita dalam kebaikan yang akan membuat kita sukses dunia akhirat.
Salah satu ilmu yang
mengajarkan karakter cinta adalah tasawuf. Didalam ajaran tasawuf para sufi
hanya mencintai segala sesuatu karena Allah dan menggangtungkan seluruh
hidupnya hanya kepada Allah. Disinilah
arti cinta yang sesungguhnya. Para sufi mencintai Allah dengan ketulusan
hatinya. Tidak ada keinginan yang diharapkan kecuali menjadi manusia yang
dicintai juga oleh Allah dan keinginan untuk bertemu dengan Allah di akhirat
nanti. Maka dari itu kita sebagai manusia masih harus banyak belajar tentang
ilmu-ilmu yang berkaitan dengan Allah. Bukankah kita harus banyak mengambil
pelajaran tentang cinta kepada Allah? Apa yang kita inginkan didunia ini selain
ridho dari Allah? Tentu saja ujung dari keinginan kita selama hidup adalah
bertemu dengan Allah disurga.
Entah kenapa banyak pemuda-pemudi jaman sekarang yang mengaitkan
kata cinta sebagai senjata agar bisa mendapatkan keinginan yang sia-sia. Di era
modern ini pemuda-pemudi mengumbar kata cinta sebagai pasangan kekasih. Padahal
jika ada seseorang yang mengucapkan cinta dan dengan itu bisa membuat kita
semakin jauh dari Allah, maka itu bukanlah cinta. Sehingga buah dari cinta
tersebut adalah kemaksiatan, bisajadi hal yang tidak diingikan terjadi dan
membuat perbuatan kejahatan selanjutnya seperti pembunuhan dan sebagainya. Kita
bisa menghindari hal tersebut dengan cara tidak berpacaran melainkan menikah
saja. Banyak juga kegiatan positif yang masih bisa dilakukan dimasa muda. Cinta
yang hanya diucapkan dengan lisan tidak ada artinya jika tak ada pembuktian
dengan tindakan. Pembuktian tersebut yakni pernikahan. Karena karakter cinta
sendiri hampir sama dengan karaker iman yaitu, diyakini dalam hati, diucapkan
dengan lisan, dan diamalkan dengan anggota badan. Ketiga karakter tersebut
tidak bisa dipisahkan dan tidak bisa hanya dilakukan satu atau dua saja, karena
ketiga karakter tersebut sudah satu kesatuan.
Sesungguhnya cinta yang benar adalah jika kita mencintai sesuatu
dan hal tersebut membuat kita semakin dekat dengan Allah. Jika ada yang
melebihi cinta kepada Allah, segeralah kurbankan cinta itu sehingga tak ada
lagi cinta lain yang melebihi cinta kepada Allah. Cinta bisa timbul kapan saja
dan dimana saja, karena pada dasarnya cinta pasti ada pada diri manusia. Akan
tetapi kita harus tau kapan dan dimana kita bisa menggunakan cinta itu. Cinta yang
sejati dan abadi itu adalah Allah, kita tidak akan kehilangan Allah sampai
kapanpun. Berbeda dengan jika kita mencintai makhluk Allah, kita pasti suatu
saat akan kehilangan sesuatu tersebut. Maka dari itu perbanyaklah pembuktian
cinta kita kepada Allah agar kita kelak diakhirat ditempatkan dengan
orang-orang yang dicintai juga oleh Allah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar